"Inilah contoh dari ketidakseriusan Disdik dalam melakukan perencanaan anggaran, mengapa anggaran yang sudah dialokasikan tiba-tiba bisa berubah ke kegiatan lain."
Bogor, Jawa Barat - Anggaran sebesar Rp15 miliar yang dialokasikan dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2021 untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang salah satunya akan dipergunakan untuk pengadaan laptop dalam rangka meningkatkan kemampuan PAUD dalam mengadaptasi teknologi untuk pendidikan dasar kepada anak.
Akan tetapi tiba-tiba Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor membatalkan program yang ditunggu-tunggu hampir 6918 relawan pendidik PAUD ini dan dialokasikan untuk pengadaan meubel dan furniture (meubelair) sekolah SD dan SMP yang baru, menyikapi hal ini Himpunan PAUD Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Bogor akan audiensi ke DPRD untuk mempertanyakan kenapa hal ini bisa terjadi
"Inilah contoh dari ketidakseriusan Disdik dalam melakukan perencanaan anggaran, mengapa anggaran yang sudah dialokasikan tiba-tiba bisa berubah ke kegiatan lain."
“Kami akan mempertanyakan kepada wakil rakyat di Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor karena dalam karsa Bogor Cerdas yang merupakan visi misi Pemkab Bogor membutuhkan infrastruktur teknologi terutama bagi kami PAUD yang bertugas meletakkan dasar pendidikan kepada anak-anak bangsa akan tetapi kenapa anggaran yang sudah dialokasikan untuk PAUD bisa digeser untuk membeli meubeulair padahal seperti yang kita tahu sekolah pun sedang tidak aktif bertatap muka ditengah pandemi,” kata Ketua HIMPAUDI, Euis Bahyuroh, Kamis, 1 Juli 2021.
Sebetulnya HIMPAUDI tidak keberatan kalaupun memang anggaran tersebut dianggap terlalu besar untuk laptop PAUD dan dikurangi tapi bukan berarti dihilangkan dan semua dipergunakan untuk meubelair.
“Harusnya kalau memang dianggap terlalu besar anggarannya kan bisa dikurangi atau dibagi dua, bukan dihilangkan seperti ini dan semua di geser untuk meubelair, kami sudah berdiskusi dengan seluruh anggota HIMPAUDI dan segera akan kami layangkan surat permohonan audiensi kepada DPRD Kabupaten Bogor terkait hal ini,” kata Euis.
Sementara itu anggota Komisi IV Kabupaten Bogor, Daen Nuhdiana menyayangkan terkait digesernya alokasi anggaran PAUD tersebut untuk meubelair padahal ketika bicara meubelair kan harus ada datanya dulu mana yang rusak ringan, sedang atau berat ga harus ganti baru semua.
“Inilah contoh dari ketidakseriusan Disdik dalam melakukan perencanaan anggaran, mengapa anggaran yang sudah dialokasikan tiba-tiba bisa berubah ke kegiatan lain, apalagi untuk pengadaan meubeul air kan harus ada datanya dulu untuk menentukan tingkat kerusakan dan kelayakan untuk diganti, apalagi anggaran PAUD ini merupakan anggaran prioritas dari Team Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) jadi dalam rapat badan anggaran tidak diganggu gugat lagi,” kata Politisi Hanura Kabupaten Bogor ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Djuanda Dimansyah dalam keterangan medianya menyatakan bahwa betul anggaran PAUD ini digeser untuk pembelian meubelair untuk SD dan SMP tapi untuk detail penggunaan anggarannya ada di bagian Sarana prasarana Dinas Pendidikan. [ sumber TAGAR.ID]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar