Rabu, 09 Februari 2022

120 Aparatur Desa Jadi Pelopor Sekolah Pemdes Angkatan Pertama


DRAMAGA= Sebanyak 120 orang aparatur desa di Kabupaten Bogor terdiri dari 40 orang Kepala Desa, 40 orang operator spasial dan 40 orang operator sosial, menjadi pelopor  Sekolah Pemerintahan Desa (pemdes) angkatan pertama.

Setelah mengikuti pembelajaran selama enam bulan, dari Juli hingga Desember, mereka menjadi wisudawan angkatan pertama.

“Sekolah Pemdes salah satu implementasi dari Karsa Bogor Cerdas dan Bogor Maju. Program ini dibiayai APBD, dengan tujuan meningkatkan tata kelola Pemdes,” kata Bupati Ade Yasin usai mewisuda peserta Sekolah Pemdes di Gedung GWW IPB University, Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, Sekolah Pemdes ini yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang pelaksanaannya bekerjasama dengan IPB University.

“Rencananya tahun 2022 kami akan kembali melaksanakan program Sekolah Pemdes. Akan diikuti oleh 55 desa, terdiri dari 165 orang, yaitu 55 kepala desa, 55 operator spasial, dan 55 operator sosial,” kata Ade.


Ade menambahkan, pihaknya sudah menyarankan kepada kepala dinas, agar ke depan setiap tahunnya dibuat 2 angkatan. Agar dapat terus mengembangkan kapasitasnya demi mengikuti perkembangan digital.

“Sekolah Pemdes ini akan membawa perubahan besar menuju tata kelola pemerintahan desa yang jauh lebih maju dan lebih baik,” tegasnya.

Senada dikatakan, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo mengaku, program Sekolah Pemdes ini dilakukan secara holistik dan komprehensif.


“Untuk itu kami akan mencoba melakukan replikasi terhadap program ini dan sudah punya payung kerjasama dengan IPB. Dan akan tindaklanjuti bukan hanya untuk Kabupaten Bogor tapi bisa di provinsi dan kabupaten lain yang ada di Indonesia,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pelaksanaan integrasi pengembangan kapasitas antara kemampuan tata kelola dengan penguasaan teknologi ini sangat penting dan tertuang dalam Perpres 23 tahun 2020.

“Kedepan akan dilakukan percepatan untuk penyelesaian peta khusus untuk tingkat desa, dan mudah-mudahan Kabupaten Bogor menjadi pelopor,” kata Yusharto

Sementara Rektor IPB University, Arif Satria mengungkapkan, kegiatan ini bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur desa, dengan melakukan pembekalan selama 6 bulan.

“Kalau perencanaan akurat, maka pembangunan akan berjalan lebih baik. Kemampuan aparat desa. Dan kunci pembangunan di Indonesia semua berasal dari desa,” ungkapnya.


Aki Botak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar